Kuliah pascasarjana kerapkali hanyalah menjadi angan-angan dan tidak ada usaha nyata untuk mewujudkannya. Banyak orang merasa lelah karena telah menjalani pendidikan dasar hingga meraih gelar sarjana strata satu. Oleh karena itu, berkuliah kembali untuk pendidikan strata dua (S2) hanya berakhir pada khayalan. Jika bukan karena tuntutan pekerjaan seperti dosen maka beberapa orang enggan untuk melanjutkan pendidikan lagi. Selain karena lelah belajar, banyak orang beralasan bahwa mengambil kuliah memerlukan biaya yang besar. Meski banyak segala beasiswa baik di luar dan dalam negeri namun syarat yang diajukan kadang terlalu berat. Tidak sedikit orang yang melepaskan impian meraih gelar S2 karena aplikasi beasiswa mereka ditolak.
Melanjutkan kuliah pascasarjana adalah pilihan setiap orang. Selain karena tuntutan kerja yang mungkin ada, tidak ada faktor lain yang akan memaksa seseorang untuk mengambil kuliah pascasarjana. Semua itu menjadi keputusan masing-masing orang. Sama halnya dengan melanjutkan kuliah S2 di dalam atau luar negeri juga menjadi pilihan. Tidak ada pemaksaan bagi seseorang untuk melanjutkan kembali pendidikannya. Akan tetapi, sama dengan mimpi yang harus digapai setinggi langit, pendidikan pun dapat diraih setinggi apa pun.
Banyak orang mengatakan bahwa mereka yang akan memimpin dunia adalah dua tipe orang. Tipe pertama adalah mereka yang mempunyai kekayaan berlimpah dan yang kedua adalah mereka yang mempunyai kecerdasan cemerlang. Oleh karena itu, jika Anda tidak dilahirkan sebagai orang kaya, Anda dapat mengejar kesempatan yang lain dengan menjadi orang pandai. Akan tetapi, hal ini seringkali ditentang oleh beberapa orang. Mereka kerap berasumsi bahwa kepandaian seseorang tidak dapat dibuktikan hanya dengan semakin tingginya gelar ijazah yang diraih. Pendapat ini memang benar namun juga tidak tepat.
Anda dapat mempertimbangan analogi ini. Sebagian besar orang tentunya dapat membaca namun tidak semuanya yang meraih gelar sarjana. Akan tetapi jika Anda meraih gelar sarjana pastilah Anda mempunyai kemampuan untuk membaca. Sama halnya dengan pendapat tadi, tidak semua orang pandai mempunyai gelar pascasarjana. Namun jika Anda memperoleh gelar S2, kepintaran Anda tidak akan diragukan. Hal ini juga dapat terlihat dari tingkat kredibilitas seseorang. Jika ada sebuah seminar mengenai pertumbuhan ekonomi maka sudah pasti yang akan dipanggil untuk menjadi pembicara adalah mereka yang ahli di bidang ini. Akan tetapi, jika mereka ahli namun tidak mempunyai gelar seringkali kredibilitasnya turut menurun. Sama halnya jika pembicara tersebut meraih gelar pascasarjana maka kredibilitasnya akan lebih diakui daripada jika hanya berijazah S1. Segala analogi ini dapat membantu Anda untuk tidak ragu melanjutkan pendidikan ke tingkat strata dua.
Kuliah pascasarjana juga tidak perlu menghabiskan banyak uang. Banyak institusi pendidikan yang melayani program pascasarjana dengan biaya terjangkau. Anda dapat menjadikannya pilihan untuk mendapatkan gelar S2. Dengan ini, halangan melanjutkan pendidikan pascasarjana yang berupa kurangnya dana dapat terselesaikan. Anda tidak perlu lagi berkhayal meneruskan pendidikan pascasarjana karena Anda akan segera mewujudkannya.
Alasan lain yang kerap muncul untuk tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat pascasarjana adalah terlalu sulit. Hal ini tentunya dapat terselesaikan juga. Sama halnya dengan ketika Anda melanjutkan pendidikan dari tingkat dasar ke tingkat menengah. Tentunya pelajaran yang diperoleh pasti lebih sulit namun Anda dapat menyelesaikannya juga. Di sinilah terletak pentingnya kemauan. Jika Anda berani untuk memimpikan meraih gelar S2 maka Anda juga harus berani meraihnya. Mengumpulkan kemauan juga bukan hal yang sukar untuk dilakukan. Naik ke jenjang selanjutnya dalam dunia pendidikan sudah tentu akan lebih sulit namun bukan berarti Anda tidak mampu. Anda perlu yakin dengan kemampuan sendiri. Oleh karena itu, memilih jurusan di jenjang pascasarjana sebaiknya disamakan dengan jurusan saat S1. Beberapa orang kerap memilih jurusan yang berbeda namun perlu dipastikan dapat mengikuti pelajaran yang akan diberikan.
Memilih jurusan yang sama atau berbeda dengan jurusan S1 mempunyai kelebihan masing. Jika jurusan S2 Anda sama dengan jenjang strata satu maka Anda telah mempunyai dasar-dasarnya sehingga tidak terlalu sukar mengikuti pelajaran yang umumnya dikembangkan dari dasar-dasar tersebut. Namun, jika jurusan yang Anda pilih berbeda, Anda juga dapat mendapatkan manfaat. Ilmu yang akan Anda peroleh dapat lebih banyak. Anda dapat mengambil jurusan di jenjang pascasarjana yang mendukung gelar sarjana yang telah Anda raih. Kuliah pascasarjana tentunya akan memberikan manfaat dan pastinya perlu diraih juga dengan kerja keras.
Berawal dari beberapa kendala yang timbul di masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan pascasarjana tersebut, STIE Mahardhika mencoba memberikan solusi bagi mereka yang ingin melanjutkan kuliah pascasarjana di Surabaya. Mulai dari kendala waktu, biaya, dan lain sebagainya.
Kuliah kelas karyawan program pascasarjana di STIE Mahardhika Surabaya terdapat dua pilihan kelas, kelas reguler dan kelas eksekutif. Untuk kelas reguler biasa dilaksanakan setiap hari Senin dan Rabu. Sedangkan untuk kelas eksekutif dilaksanakan setiap hari Jum’at, Sabtu dan Minggu. Baik kelas reguler maupun eksekutif, jam kuliahnya dominan dilaksanakan ketikan jam pulang kerja, sama seperti jam kuliah malam untuk karyawan program S1.
Biaya dari setiap kelas tentu berbeda. Untuk kelas eksekutif memiliki selisih harga yang lebih tinggi. Tapi yang pasti biaya kuliah di STIE Mahardhika sangatlah terjangkau, lebih jelasnya tentang syarat dan biaya kuliah bisa dilihat di halaman Syarat dan Biaya Pendaftaran. Meski biaya kuliah yang bisa dikategorikan murah jika dibandingkan dengan kampus lain di Surabaya, program pascasarjana di STIE Mahardhika juga telah terakreditasi B Ban-PT, untuk mengetahui status akreditasi lebih lengkapnya bisa dilihat di halaman Status Akreditasi.
Terima kasih sudah membaca tulisan ini, salam sukses untuk anda semua.